Sebelum terbentuknya Gampong Meulayo, daerah ini adalah wilayah yang masih terdiri dari kebun-kebun dan banyak pohon-pohon besar serta semak belukar seperti hutan rimba. Tetapi setelah orang tua dahulu membuat tempat tinggal dan menempati wilayah ini, maka mulailah perlahan-lahan terjadi perubahan dan penghuninya bertambah satu demi satu. Setiap kelompok atau sekumpulan masyarakat yang memiliki kepala keluarga yang terdiri dari beberapa keluarga. Sehingga terpilihlah salah satu pimpinan masyarakat sebagai syarat untuk menjadi sebuah Gampong. Seiring berjalannya waktu, proses kehidupan mulai berkembang. Pembangunan sudah mulai ada, baik pembangunan yang dikerjakan individu masyarakat ataupun yang dikerjakan bersama-sama.
Karena semasa nenek moyang dahulu begitu gigih memperjuangkan kemerdekaan di tangan penjajah Belanda dan Jepang, terwujudlah suatu kemenangan yaitu kemerdekaan Indonesia tahun 1945. Mulai di situlah masyarakat merasa aman dan tentram sejahtera dalam kehidupan sehari-hari serta menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan gampong.
Adapun nama Gampong Meulayo diambil asal usulnya adalah pada seorang pendatang dari melayu, yang nama aslinya adalah Tgk. Syik Beusa, dan ianya meninggal pada tahun 1929, serta dikebumikan dalam Komplek Dayah Darul Muta\\\'allimin Gampong Meulayo. Sehingga timbul suatu kesepakatan masyarakat untuk memberi nama Gampong Meulayo.